Menikah? Bicara soal nikah siapa sih yang ga ingin nikah, pasti semua orang sangat mendambakannya. Yah apalagi bicaranya tentang nikah muda, para aktivis yang berjuang untuk jomblo fiisabilillah pasti ingin sekali untuk menikah muda. Hmmm siapa yang ga pengen coba, mendapatkan pasangan hidup dan teman cerita, temen jalan, tapi udah halal dan malah dapet pahala.
Perihal nikah muda ini, sangat marak dikalangan anak muda zaman sekarang. Rasanya semua pada nikah muda gitu, dan setelah nikah muda, bilang ke muka umum bahwa nikah muda itu enak banget wkwk. Tapi, bicara soal nikah muda pasti banyak yang orang tuanya tidak mengizinkan. Banyak orang tuanya yang tidak memperbolehkan karena meminta anaknya untuk sukses dan mapan terlebih dulu. Yah begitupun sama dengan orang tua saya, ibu saya mengizinkan dan tidak mengizinkan untuk menikah muda. Kata ibu, kalo nikah muda itu belom matang pemikirannya, masi anak-anak dan belum bisa bahagiain diri sendiri dan keluarga. Ucap ibu saya.
Wahai orang tua, sebenernya banyak anak-anak kalian yang ingin menikah muda karena justru ingin menolong kalian. Seharusnya kalian tau, pada zaman sekarang banyak sekali cobaan kami anak muda, banyak virus yang ada pada zaman sekarang. Terutama virus merah jambu, yap benar sekali virus JATUH CINTA. Wajar bukan yang namanya jatuh cinta? Apalagi sedang dalam masa pertumbuhan seperti ini, gejolak cinta itu rasanya sangat dahsyat. Katanya jatuh cinta bisa buat orang yang sakit jadi sehat karena berbunga-bunga, dan justru bisa buat orang sakit hati karena patah hati. Bisa buat orang ga makan, bisa buat orang senyum-senyum sendiri, dan banyak lainnya lah ya. Ya itu dari kata banyak orang, i think it's true. Ditambah lagi, manusia itu mempunyai nafsu, yah mungkin itu penyebabnya mengapa zaman sekarang kok rasanya serem sekali, banyak anak-anak sd yang sudah melakukan sex, banyak anak smp dan sma yang bahkan hamil di luar nikah, atau bahkan melakukan aborsi karena si perempuan stress karena laki-lakinya hanya bermulut manis saja, gamau bertanggung jawab. Itu kalau seseorang tidak bisa menahan nafsunya dan melampiaskannya dengan perbuatan yang tidak bisa ditanggung jawabkan.
Terkadang saya heran, mengapa orang tua lebih mengizinkan anaknya berpacaran daripada mengizinkannya untuk menikah muda. Membiarkan anaknya, dibonceng oleh yang bukan mahramnya atau malah bergandengan tangan dan melakukan perbuatan lainnya itu. Yaaaa mungkin salah satu lagi alasan orang tua tidak mengizinkan anaknya menikah itu karena menikah itu bukan perkara seperti halnya pacaran yang kalo gasuka yang kalo lagi marah yang kalo lagi bosen atau tertarik dengan lawan jenisnya bisa putus di tengah jalan. Tapi pernikahan adalah hal yang sakral, pernikahan adalah hal yang ga sebercanda itu. Pernikahan adalah janji suci sehidup semati dan bahkan bukan hanya itu, tapi juga sehidup sesurga. Perlu banyak bekal yang harus dipersiapkan di jalanan, supaya di tengah jalan kita tau akan kita bawa kemana arah pernikahan, supaya jelas visi misi pernikahan dan supaya kita bisa menciptakan generasi islam yang Masya Allah, selain itu juga jadi sarana berhijrah untuk menjadi lebih baik lagi.
Karena sebenarnya bukan sekedar MENIKAH MUDA yang selayaknya kita citakan, melainkan MENIKAH DEWASA. Menikah dengan segenap kesadaran ilmu, akhlak dan orientasi tentang membangun rumah tangga. Bukan sekedar INGIN atau hanya BUTUH, melainkan kita memang PANTAS untuk menikah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar