Rabu, 01 November 2017

Wisuda

Wisuda...
Wisuda adalah moment yang sangat dinanti oleh kami para mahasiswa usai menjalani masa studi di kampus tercinta. Moment yang pada hari itu kuncir toga dipindah dari kiri ke kanan tanda resmi kami sudah di wisuda dan mendapatkan gelar baru di belakang nama kita..
Moment dimana semua rasa menjadi satu, antara sedih,lega,bahagia,tangis,haru dan tawa melebur menjadi satu..

Wisuda juga sebagai moment yang sangat ditunggu para orang tua setelah bertahun-tahun dihiasi dengan pengorbanan dan doa panjang agar anaknya menjadi seseorang yang sukses dimasa yang akan datang..

Tetapi wisuda bukanlah akhir, melainkan ini adalah awal dari perjuangan panjang untuk mejalani kehidupan nyata yang sesungguhnya. Akan banyak sekali tantangan yang harus dihadapi dengan pundak yang kuat. Pundak terasa makin berat dengan "tanggung jawab" akademik yang dipikul dan bisikan dari hati nurani "aku harus bermanfaat bagi orang banyak".

Hingga akhirnya kita ketahui arti sebenernya wisuda, bukanlah kebahagiaan semata melainkan gerbang liar dimana seleksi alampun akan terjadi, kita akan melihat yang sportif dan ada pula yang menggunakan cara2 yang keliru..
Wisudapun menjadi ajang semakin dewasa untuk memutar otak? Bagaimana tidak? Ketika kami sedang berusaha untuk mencari penghasilan sendiri tapi kami mempunyai kebutuhan, akanlah sangat malu dengan gelar jika kita masih meminta orang tua.

Selasa, 31 Oktober 2017

Memaknai Takdir Allah

Aku sangat tidak ahli dalam mengambil hikmah dari takdir Allah.
Namun kali ini aku mencoba duduk terdiam, dan mendinginkan fikiranku.
Benar memang, aku sedang kecewa dengan takdirku.

Dengan sok taunya aku, aku berharap akan hal itu dengan targetan-targetan yang aku ingin capai, padahal jelas aku tak tahu apa-apa, Allah lah yang lebih tau akan hal itu. Anggap saja aku sangat menginginkan kerja di sebut saja fff, untuk tahap satu dan dua aku lolos kemudian aku kecewa karna aku tidak lolos di tahap selanjutnya.
Selanjutnya aku terdiam, aku kecewa dengan harapan-harapan yang aku pupuk sendiri, aku termenung merasakan kecewa karna ekspektasiku tidak sesuai dengan realita. Hmmm mungkin kecewa wajar, namanya manusia.

Namun hari ini, entah mengapa aku bisa mengambil hikmah dari semua itu, dari takdir Allah.
Aku mencoba duduk tenang, dengan kepala dingin.
Aku terkejut, ada hikmah dibalik semua itu. Disini, di tempat kerja sementaraku, aku dipertemukan dengan ukhti-ukhti sholihah. Masya Allah bergetar rasanya hati ini, bersatu berteman dan bercengkrama dalam ketaatan terhadapMu sangat indah sekali :')
Mungkin ini hikmah yang bisa aku ambil. Belum tentu jika aku lolos di tempat fff aku mendapatkan partner yang benar-benar mencintaiMu Ya Rabb.

Aku tau engkau tahu yang terbaik untukku. Terimakasih Ya Rabb 😊 aku bersyukur akan hal ini.

Selasa, 26 September 2017

Menikah Muda

Menikah? Bicara soal nikah siapa sih yang ga ingin nikah, pasti semua orang sangat mendambakannya. Yah apalagi bicaranya tentang nikah muda, para aktivis yang berjuang untuk jomblo fiisabilillah pasti ingin sekali untuk menikah muda. Hmmm siapa yang ga pengen coba, mendapatkan pasangan hidup dan teman cerita, temen jalan, tapi udah halal dan malah dapet pahala.

Perihal nikah muda ini, sangat marak dikalangan anak muda zaman sekarang. Rasanya semua pada nikah muda gitu, dan setelah nikah muda, bilang ke muka umum bahwa nikah muda itu enak banget wkwk. Tapi, bicara soal nikah muda pasti banyak yang orang tuanya tidak mengizinkan. Banyak orang tuanya yang tidak memperbolehkan karena meminta anaknya untuk sukses dan mapan terlebih dulu. Yah begitupun sama dengan orang tua saya, ibu saya mengizinkan dan tidak mengizinkan untuk menikah muda. Kata ibu, kalo nikah muda itu belom matang pemikirannya, masi anak-anak dan belum bisa bahagiain diri sendiri dan keluarga. Ucap ibu saya.

Wahai orang tua, sebenernya banyak anak-anak kalian yang ingin menikah muda karena justru ingin menolong kalian. Seharusnya kalian tau, pada zaman sekarang banyak sekali cobaan kami anak muda, banyak virus yang ada pada zaman sekarang. Terutama virus merah jambu, yap benar sekali virus JATUH CINTA. Wajar bukan yang namanya jatuh cinta? Apalagi sedang dalam masa pertumbuhan seperti ini, gejolak cinta itu rasanya sangat dahsyat. Katanya jatuh cinta bisa buat orang yang sakit jadi sehat karena berbunga-bunga, dan justru bisa buat orang sakit hati karena patah hati. Bisa buat orang ga makan, bisa buat orang senyum-senyum sendiri, dan banyak lainnya lah ya. Ya itu dari kata banyak orang, i think it's true. Ditambah lagi, manusia itu mempunyai nafsu, yah mungkin itu penyebabnya mengapa zaman sekarang kok rasanya serem sekali, banyak anak-anak sd yang sudah melakukan sex, banyak anak smp dan sma yang bahkan hamil di luar nikah, atau bahkan melakukan aborsi karena si perempuan stress karena laki-lakinya hanya bermulut manis saja, gamau bertanggung jawab. Itu kalau seseorang tidak bisa menahan nafsunya dan melampiaskannya dengan perbuatan yang tidak bisa ditanggung jawabkan.

Terkadang saya heran, mengapa orang tua lebih mengizinkan anaknya berpacaran daripada mengizinkannya untuk menikah muda. Membiarkan anaknya, dibonceng oleh yang bukan mahramnya atau malah bergandengan tangan dan melakukan perbuatan lainnya itu. Yaaaa mungkin salah satu lagi alasan orang tua tidak mengizinkan anaknya menikah itu karena menikah itu bukan perkara seperti halnya pacaran yang kalo gasuka yang kalo lagi marah yang kalo lagi bosen atau tertarik dengan lawan jenisnya bisa putus di tengah jalan. Tapi pernikahan adalah hal yang sakral, pernikahan adalah hal yang ga sebercanda itu. Pernikahan adalah janji suci sehidup semati dan bahkan bukan hanya itu, tapi juga sehidup sesurga. Perlu banyak bekal yang harus dipersiapkan di jalanan, supaya di tengah jalan kita tau akan kita bawa kemana arah pernikahan, supaya jelas visi misi pernikahan dan supaya kita bisa menciptakan generasi islam yang Masya Allah, selain itu juga jadi sarana berhijrah untuk menjadi lebih baik lagi.
Karena sebenarnya bukan sekedar MENIKAH MUDA yang selayaknya kita citakan, melainkan MENIKAH DEWASA. Menikah dengan segenap kesadaran ilmu, akhlak dan orientasi tentang membangun rumah tangga. Bukan sekedar INGIN atau hanya BUTUH, melainkan kita memang PANTAS untuk menikah.

Minggu, 24 September 2017

Hidup itu tentang MEMILIH, PILIHAN dan DIPILIH

Hidup itu tentang MEMILIH, PILIHAN dan DIPILIH. Manusia MEMILIH, memilih jalan hidupnya mau kemana, memilih jalan yang lurus apa berbelok. PILIHAN baik, atau buruk, lurus atau bercabang. Dan manusia DIPILIH oleh Allah sebagai khalifah di muka bumi karena Allah tahu manusia mampu mengemban amanah.

Sabtu, 23 September 2017

10 karakter yang harus ada di dalam muslim

Sifatnya syariat islam itu memudahkan, sempurna dan istimewa, ajaran islam statis (akidah yang tidak boleh diubah) dan dinamis (ajaran yang boleh diubah/menyesuaikan perkembangan zaman).

Karakter yang harus muslim punya :
1. Salimul akidah (akidahnya lurus dan tidak bercabang). Akidahnya harus tertancap kokoh tidak goyang seperti pohon berakar tukang. Qs 6:162. Kita tidak boleh mengkafirkan orang lain misalnya yang tidak sholat.

2. Shohihul ibadah (ibadahnya yang benar). Ibadahnya harus : ikhlas, mengikuti sunnah Rasul. Itu ibadah yang diterima Allah.
Jika ibadahnya ingin sempurna : bermujahadah (bersungguh-sungguh). Contohnya : jika baca qur'an mengetahui artinya, jika sholat khusyu.
Dikerjakan secepat mungkin di awal waktu (disegerakan).

3. Matinul khuluk (akhlak yang mulia). Sesuatu yang membedakan manusia dengan hewan. Kita bisa melihat indikator keimanan seseorang dengan akhlaknya, kepada orang tuanya, kepada anak kecil, kepada sesamanya, kepada lingkungannya (hewan, tumbuhan). Di hari kiamat yang paling dekat dengan Rasulullah SAW yang mempunyai akhlak yang baik, kecuali orang yang bangkrut.

4. Qowiyyul jism (jiwa yang sehat). "seorang mukmin yang kuat, lebih aku cintai dibanding mukmin yang lemah" karena ibadah itu perlu badan yang sehat.

5. Musaqol fikr (wawasan yang luas). Seorang muslim harus mempunyai wawasan yang luas tentang peradabannya.

6. Mujahaddahtu linafsi (pengendalian diri). Contohnya : tahajud (cape, ngantuk), kalo pada perempuan saat belanja.

7. Harisun alal waqtih (menjaga atau memaksimalkan waktu). Hidup kita seperti bulan, cepat berlalu. Allah juga selalu memperingatkan dengan suratnya al-fajr (waktu fajar), ad-duha (waktu duha), as-syam (waktu siang), al-asr (waktu sore), al-lail (waktu malam).

8. Munazomul fi su'unihi (mengatur aktifitas). Allah telah mengatur dengan sholat 5 waktu, semua ada waktunya. Harus kita atur dan disiplin.

9. Qodirun alal kasbi (mempunyai keberanian).
Tidak boleh menyusahkan orang lain. Siapa yang tidak bisa memberi, maka jangan meminta.

10. Nafiun lil ghairihi (manfaat untuk orang lain). Yang paling banyak manfaatnya sedekah, tapi sedekah tidak melulu tentang uang. Tapi yang manfaatnya lama untuk orang lain.

Rabu, 01 Februari 2017

Pagi di hari-hari terakhir Baginda Rasulullah S.A.W

*Suatu pagi di hari-hari terakhir Baginda Rasul*

Rasulullah S.A.W bersabda : "ku wariskan kepada kalian 2 perkara, yaitu Al-Qur'an dan sunnahku. Barang siapa yang mencintai sunnahku, maka mereka mencintaiku. Dan kelak orang-orang yang mencintaiku akan masuk surga bersamaku.

Khutbah singkat ini diakhiri dengan Rasulullah memandang tenang mata sahabat-sahabatnya. Terlihat Abu Bakar R.A membalas pandangan itu dengan mata yang berkaca-kaca. Umar R.A menahan nafas dab tangisnya begitu kuat. Utsman R.A menghela nafas sepanjang-panjangnya. Ali R.A juga menundukkan kepala sedalam-dalamnya.
"Itulah isyaratnya, saat perpisahab sudah tiba. Rasulullah akan meninggalkan kita" ucap para sahabat. Manusia tercinta itu sudah hampir selesai tugasnya di dunia.

Di siang hari itu. Di rumah baginda.
Terdengar seseorang memberikan salam dan meminta izin untuk masuk menjenguk Baginda Rasulullah. Namun permintaan itu ditolal oleh Fatimah R.A. "maafkanlah, ayahku sedang demam" ucap Fatimah R.A.

Rasulullah mendengar jawaban Fatimah R.A lalu bertanya "siapakah yang datang itu wahai anakku?"
"tidak tahulah ayahku. Tidak pernah ku lihat orangnya sebelum ini". Jawab Fatimah R.A.
"ketahuilah, dia itulah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikat maut" ucap Rasulullah.
Fatimah menahan ledakan tangisnya karena memgetahui ajal ayahnya sudah semakin tiba.

Malaikat Izrail dan Jibril datang menghampiri Rasulullah S.A.W.
"wahai Jibril. Jelaskan apakah hakku di hadapan Allah nanti?" tanya Rasulullah.
"pintu-pintu langit telah terbuka Ya Rasulullah. Para malaikat telah menanti roh-mu. Semua pintu surga terbuka lebar menanti kedatanganmu".

Ternyata kata-kata Jibril itu tidak membuat Baginda senang. Matanya masih penuh dengan kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar kabar ini Ya Rasulullah?" tanya Jibril.
"kabarkan kepadaku bagaimana nasib UMATKU KELAK!" jawab Rasulullah.
"jangan khawatir Ya Rasulullah. Aku pernah mendengar Allah berfirman "Ku haramkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya".

Detik-detiknya semakin tiba.
Tibalah saat Malaikat Izrail menjalankan tugasnya. Perlahan-lahan roh Rasulullah S.A.W ditarik. Seluruh badan Rasulullah disimbahi peluh. Urat-urat leher baginda menegang. Perlahan-lahan Rasulullah mengaduh.
"Jibril, betapa sakitnya sakaratul maut ini" ucap Rasulullah S.A.W.

*Fatimah memejamkan matanya*
*Ali R.A yang disampingnyapun menundukkan kepalanya*
*Jibril A.S juga memalingkan mukanya*

"jijikkah kau melihatku hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" tanya Rasulullah.
"siapakah yang tega melihat kekasih Allah direngut Ajal" jawab Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik karena sakit yang tidak dapat ditahan lagi.
"Ya Allah, dahsyat nian maut ini. Timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku. Jangan kepada umatku" ucap Rasulullah.

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan badannya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan mau membisikkan sesuatu. Maka bergegas Ali R.A mendekati bibir baginda.
"peliharalah sholat. Dan peliharalah orang-orang yang lemah diantaramu" ucap Rasulullah.

Di luar rumah terdengar tangisan dari para sahabat.
*Fatimah menutupi mukanya dengan tangannya*
*dan Alu mendekatkan kembali telinganya ke bibir baginda*

"UMATKU...UMATKU...UMATKU..." ucap Rasulullah.
Dan berakhirlah kehidupan insan mulia yang bergelar Rasulullah S.A.W.

Kini, mampukah kita mencintai baginda sebagaimana bagibda begitu mencintai kita umatnya yang tidak pernah beliau temui? Yang telah berjuang dan berkorban dalam menjamin keselamatan dan kesejahteraan umat manusia hingga akhir zaman?

Semoga timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan Rasulnya. Sebagaimana Allah dan Rasulnya senantiasa mencintai kira.
Semoga kita sama-sama mendapat berkahnya serta syafaat Rasulullah S.A.W. Aamiin..